Sejarah Jujitsu

Ju-Jitsu atau Jiu-Jitsu atau Jujutsu merupakan teknik bela diri yang berasal dari jaman Jepang Kuno.

Secarah harfiah kata Jiu atau Ju berarti lentur atau fleksibel dan kata Jitsu atau Jutsu berarti teknik atau cara/metode. Maka Ju-Jitsu berarti bela diri yang fleksibel, ada teknik keras ada juga teknik lembut/halus, ada teknik menyerang ada teknik bertahan, ada teknik menggunakan kekuatan fisik ada pula dengan tenaga dalam, banyak teknik tangan kosong banyak pula teknik menggunakan senjata.

Menurut sejarah Jepang, seni bela diri yang paling tua adalah SUMO / gulat kuno, dan secara umum yang di pelajari adalah hanya teknik-teknik membanting, dalam Ju-jitsu berbagai teknik seni bela diri terus tumbuh dan berkembang bersamaan dengan tumbuhnya Sumo.

Tahun 230 B.C pada zaman kaisar Suinindi Jepang telah ada pertandingan adu kekuatan dan pemenangnya di berikan penghargaan. Catatan sejarah menyatakan bahwa adu kekuatan Sumo/Gulat Jepang itu tumbuh dan berkembang bersamaan dengan teknik-teknik yang ada di Ju-jitsu.(buku RESEIKANO, 1981, hal 2)

 

Berdasarkan pernyataan diatas seni bela diri jepang Ju-jitsu sudah ada sejak zaman dulu dan terus berkembang sejak lama, perkembangannya meliputi teknik membanting, mengunci, memukul, mendang, dan lainnya terus dipelajari secara diam-diam/ tertutup pada masing-masing suku/marga, Jujitsu pada zaman dahulu tidak di sebar luaskan tidak seperti saat ini yang telah berkembang luas sehingga bermunculan berbagai aliran dengan perkembangan tekniknya masing-masing.

 

Ketertutupan dan keberhasilan teknik-teknik Ju-jitsu itu baru terbuka pada Zaman Pangeran Teijun (th 850 s/d 880 M) dimana telah dibuka sekolah-sekolah Ju-jitsu khusus untuk orang jepang saja.(buku JAE M LEE, 1976 hal 13)

Secarah harfiah kata Jiu atau Ju berarti lentur atau fleksibel dan kata Jitsu atau Jutsu berarti teknik atau cara/metode. Maka Ju-Jitsu berarti bela diri yang fleksibel, ada teknik keras ada juga teknik lembut/halus, ada teknik menyerang ada teknik bertahan, ada teknik menggunakan kekuatan fisik ada pula dengan tenaga dalam, banyak teknik tangan kosong banyak pula teknik menggunakan senjata.